bung, matikan rokokmu
angin tenggara terlalu ganas menggerutu
kasihan kucng-kucing itu
bila lelatu lepas dari rokokmu
dan membakar beranda dan gombal-kumalmu
bung, kasihan kucing-kucing itu
angin tenggara semakin kencang, bukan begitu?
Surabaya, 11 April 2009, 9:51
(Abimardha Kurniawan)
NB: puisi ini saya tulis di milis Apresiasi-Sastra dengan nama samaran Herdianto Azvalazie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar