Selasa, 02 Maret 2010

Lagu Juragan Lapar

"o lala, lagu ini lagu lama
ketika pagar dibakar orang gila.
o lala, lagu ini siapa punya
ketika kata berkaca di sorga maya."

ada yang mengira tangan kanannya
sembunyi di saku dan gudang bawah tanah.
tapi kutemukan, ia telah terpenggal
dan terlantar di lapangan rumput
bersama jejak tertinggal dan daun-daun tanggal.

"apa kau mati, juragan?
apa hanya setumpuk lapar yang berkoar
setelah semalam para pengonar
membakar pagar dan gudang penimbun hartamu?"

kukira ia tak mengerti, sebab tak ada amnesti
dari radang dendam orang yang ditinggal mati
orang-orang berlalu saja. kelewang yang disandang
seakan lega melontar hajat ke nadi lehernya,
ke nyawanya, ke gudangnya, ke rumahnya,
ke istri-istri simpanannya.

"o lala, lagu saya lagu lama
juragan lapar ringkih di kubur sana
o lala, lagu tua lagu neraka
dendam bersekam api di rongga dada"


Surabaya, 11 April 2009, 9:21


(Abimardha Kurniawan)


NB: puisi ini saya tulis di milis Apresiasi-Sastra dengan nama samaran Herdianto Azvalazie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar