bagai sebuah kubus berongga yang satu sisinya terbuka, menganga, menengadah ke angkasa, seolah ingin selalu menampung lelehan hujan yang sederhana.
jiwa adalah burung,
sedang raga sangkarnya.
ia bebas mengelana,
menuzulkan risalah debu
dan serbuk bunga ke hampa rabunya
sebagaimana ia percaya:
tiada dusta di luas angkasa
Surabaya, Maret 2007
(Abimardha Kurniawan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar