selepas senja nanti, kita pun berhuni di sini
di liang tertimbun semak dan rengsa ini
dengan jisim dan ampas nafas
kita sandang aksara nama, barisan kata
juga angka demi angka yang kita
tiada pernah benar-benar mewariskannya
KA Sancaka, Agustus 2007
(Abimardha Kurniawan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar