tak urung kau buka juga jendela kamarmu. ada sesuatu yang menunggumu. sesuatu yang kau enggan menyebutnya dalam jaga, tidur, bahkan hanya dalam angan. kau takut? kau takut bila suatu saat dia memilihmu menjadi kekasih? dia sungguh mengharapkan kehadiranmu, seperti seorang bocah menunggu uang jajan dari sang ibu. entah sejak kapan cintanya tertanam selalu untukmu. dia tetaplah dia. dia adalah sesuatu yang menunggumu dari balik jendela. tapi kau enggan menyebutnya. mungkin ia merindu-dendam ingin menemuimu dalam sebuah kencan pas-pasan di bawah purnama bulan, di atas bangku taman, dalam sebuah kesempatan yang akan dia simpan di bilik kenangan. mengapa kau sungguh membencinya? mengapa hatimu gusar bila kusebut namanya? apa dia telah mengganggumu di setiap ruang dan waktu? ya, apa sebabnya kau sungguh membenci MAUT itu....
Surabaya, 23 Juli 2009
(Abimardha Kurniawan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar