apakah sama rinduku dan rindumu
tatkala dian meredup
kamar beranjak samar
juga dinihari mendekati suluh pagi?
apakah menyatu derit rinduku dalam pintu rindumu
tatkala kau ingin beranjak merentang jarak
meski tiada sirna seluruh jejak
yang tak sengaja kau gurat pada lentai retak
— setapak demi setapak?
apakah sama rinduku dan rindumu
tatkala tiada singgah kereta di stasiun kota
— meski sementara,
sebab sunyi tak memberi kesempatan
untuk kita, sekedar lambaikan tangan
2007
(Abimardha Kurniawan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar