orang-orang terlalu yakin dirinya bisa terbang, padahal dalam diriku sendiri yakin mereka tak bakal terbag. oleh karena angin jenis apapun, dari penjuru manapun, begitu benci orang-orang itu. semua itu tersebab orang-orang itu bebal, berkepala batu. jika bangun pagi-pagi, mereka lantas pergi ke kamar mandi, entah mandi, mencari mati, atau membungkus kembali sisa roti kemarin pagi, dan membiarkan seliut mereka teronggok, kumal tak karuan di atas ranjang lumutan. bodoh! bodoh! bodoh! padahal selmut itu mampu membawa mereka terbang. selimut itu mampu menyatukan cinta orang-orang itu dengan selubung udara. lantas tubuh orang-orang itu ringan dijunjung angin dan mengawangdi angkasa mahaleluasa. hmmm... mengherankan, mengapa di zaman serba akhir ini, orang-orang tega mengacuhkan selimutnya. dan konon setiap malam, tetanggga samping rumah orang-orang ituselalu mendengar suara seperti teriakan korban perang abad duapuluhan: “aku selimut, aku bosan hinggap di tubuh busuk orang ini! tolong... ”
Surabaya, 2006
(Abimardha Kurniawan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar