"oranye merah tua,
mataku buta
disekap senja
hijau toska birunya muda,
tanganku lunglai
diredam kala"
tiada
bergelung lagi,
segala
jalan lurus lempang
namun
tak satupun pintu menjemputmu
untuk
membuka tangis
sebutlah
semua warna
saat
malam masih berahim
berilah
aku satu alamatmu
biar
kutengok tangismu lagi
sembari
kuudar sepenggal cerita
tentang
sepasang lahat
yang
aku siapkan,
tepat
di bawah dipan
mendengarnya,
pasti kau menggigil
walau
tanpa rasa takut
selama
menguku burung perkutut
rumahmu
tak 'kan mati dirundung sepi
puisi
menunggumu selalu
dari
balik jendela
ia
berparas bulan setengah jelaga
udara
selalu memuai, andaru
bila
pagi bermekaran
membawa
gemaris surya
dari
selasar pasar terbuka
maka
sebutlah semua warna
saat
malam masih berahim
laguku
memeram nestapa
seolah
subuh tak bercuaca
kau
sebut jua warna di bait pertama:
"oranye merah tua,
hijau toska birunya muda..."
Surabaya,
2013
Abimardha Kurniawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar