hanya pada telanjang mata atau lensa teleskop suryakanta,
sudut itu tak punya ruang lagi di lengan galaksi.
di lekuk malam, aku pun meronda,
bertitir memukul kentongan, membangunkan sunyi.
tapi, binar surai apimu tak membekas lagi di kuncir bimasakti,
kecuali pada gemaris pucat di bantaran mimpi,
mimpi orang yang selalu rindu menangkapmu,
dalam tangkupan tangan sepasang
— tangan kusam berlumut batu…
Surabaya, 2012
Abimardha Kurniawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar